Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menggelar pagelaran Wayang Kulit dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 sekaligus Dies Natalies Untag Surabaya Ke-66.
Pagelaran wayang ini didalangi oleh Ki Genit Santoso itu mengisahkan perjuangan dan tanggung jawab besar sebagai seorang pemimpin, dengan tema ‘Parikesit Jumeneng Ratu’.
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Timur Untag Surabaya, Minggu (1/9/2024) malam yang dimeriahkan Sinden Nimas, Pelawak Komet CS serta undian berhadiah menarik itu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Rektor Untag Surabaya, Prof Dr Mulyanto Nugroho dalam sambutannya menyatakan bahwa pagelaran ini merupakan salah satu bentuk upaya melestarikan budaya Indonesia.
"Sebagai Kampus Nasionalis, Untag Surabaya memiliki misi untuk melestarikan budaya Indonesia, salah satunya melalui Pagelaran Wayang Kulit ini. kami berharap generasi sekarang dapat berkontribusi dalam menjaga budaya wayang kulit sebagai bentuk tanggung jawab seorang patriot dan calon pemimpin masa depan," ujar Prof Mulyanto Nugroho, Senin (2/9/2024).
Selaras dengan tema pagelaran wayang yakni Parikesit Jumeneng Ratu, Prof. Nugroho menyampaikan pesan kepada generasi muda agar dapat mengambil pelajaran dari kisah yang disajikan.
"Pagelaran ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda bahwa untuk menjadi pemimpin yang sukses diperlukan proses dan perjuangan yang matang, seperti yang digambarkan dalam tokoh wayang Parikesit," lanjutnya.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., turut mengungkapkan rasa bangganya atas konsistensi Untag Surabaya dalam menjaga nilai-nilai budaya.
"Salah satu yang mulai hilang di Indonesia saat ini adalah konsistensi dalam melestarikan budaya. Namun, kita patut berbangga karena Untag Surabaya sebagai kampus nasionalis terus konsisten setiap tahun dalam melestarikan budaya melalui pagelaran wayang kulit ini. Selain itu, Untag Surabaya juga tetap berkomitmen menyediakan fasilitas pendidikan yang efisien," ungkapnya.
Respon positif juga datang dari Dani Kurniawan, seorang warga Sukolilo, Surabaya ini hadir dalam pagelaran tersebut. Dani menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan.
"Sebagai penikmat wayang kulit sejak kecil, saya sangat senang dengan digelarnya kegiatan ini, terutama di Kota Surabaya. Kami mendukung agar kegiatan ini terus diselenggarakan dan dilestarikan hingga generasi mendatang," ujarnya.
Dalam rangkaian acara tersebut, Muhammad Santoso, warga Ngagel Surabaya, menjadi pemenang hadiah utama berupa satu unit sepeda motor. "Saya tidak menyangka keberuntungan ini bisa saya dapatkan. Ini adalah kado untuk anak saya yang menginginkan sepeda motor. Terima kasih Untag Surabaya," ungkap Darminto.
Serangkaian acara yang didukung oleh berbagai pihak ini turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Kembang Gayang oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Untag Surabaya, serta berbagai stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Bangkalan Edarkan Sabu, Disergap di Rumah Istri
Editor : Achmad S