Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana untuk mencegah jebolnya Danau Tunjung Jember (Foto: Hatta/mili.id)
Jember, mili.id - Koordinasi terus dilakukan berbagai pihak untuk mencegah jebolnya Danau Tunjung Jember.
Danau Tunjung berada di sisi selatan lereng Gunung Argopuro, wilayah Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
Baca juga: Kapolres Jember Berikan Reward dan Punishment Kepada Jajarannya
Bakorwil V Pemprov Jatim menginisiasi Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana di wilayah Danau Tunjung.
Rapat koordinasi ini digelar untuk menyikapi temuan retakan tanah sepanjang kurang lebih 200-300 meter, dengan lebar 20-30 sentimeter dan kedalaman 50-60 sentimeter di sekitar Danau Tunjung yang berada di ketinggian 1.800 mdpl.
Agenda ini diikuti perwakilan BPBD Jatim dan Jember, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Jember, Kepala UPT PSDA Bondoyudo Baru Lumajang, Administratur/KKPH Perum Perhutani Jember, Kepala BKSDA Wilayah III Jember, Dosen FISIP UNEJ (Pemerhati Kebencanaan), PMI Jember, Tagana Jember, dan sejumlah relawan bencana.
Mereka sepakat untuk segera melakukan mitigasi bencana, dengan melakukan asesmen di Danau Tunjung.
"Jadi dari hasil temuan itu, kita sepakat melakukan pengecekan lanjutan. Nantinya pengecekan (potensi bencana) itu akan dilakukan bersama-sama dengan pihak stakeholder terkait," terang Kabid Pemerintahan Bakorwil V Jatim, Chairul Anwar, Rabu (5/2/2025).
Menurut Chairul, mitigasi harus segera dilakukan, agar banjir bandang akibat jebolnya tanggul Danau Tunjung pada 2006 tidak terulang.
"Kita ingat di Tahun 2006, kurang lebih menelan 80 korban. Hampir 7.605 masyarakat dievakuasi, berdampak pada 11 desa. Itu jangan sampai terulang kembali," tegas dia.
Upaya mitigasi bisa dimulai dengan identifikasi dan asesmen di lokasi.
"InsyaAllah dalam waktu dekat, mudah-mudahan minggu ini. Tindak lanjutnya atau pemantauan yang dilakukan. Kasihan masyarakat setempat nanti, mungkin terdampak. Jangan sampai Danau Tunjung ini sampai jebol," imbuhnya.
Kaitan dengan kondisi Danau Tunjung, Balai Besar KSDA Jawa Timur pada tanggal 15 Januari 2025 melakukan pengecekan di lokasi.
"Memang kondisinya kami anggap aman, dilihat dari keberadaan air yang ada di danau sendiri. Tidak sampai 90 miliar liter. Memang kami tidak menghitung berapa volume (air) yang ada di situ, tapi kalau dilihat dari kondisinya, tidak sampai penuh," ungkap Kabid KSDA Wilayah 3 Jember, Purwantono.
Di tempat yang sama, Kepala BPBD Jember, Widodo Juliyanto juga mendukung upaya mitigasi bencana tersebut.
"Kita harus koordinasi memang, bareng dan itu (mengkaji) yang bisa menyampaikan kekuatan tanah. Terus strukturnya gimana, kita harus tanya ahlinya. Kita juga akan mengajak ahli geologi. Juga penguatan destana, agar masyarakat siap menghadapi bencana," pungkas Widodo.
Editor : Narendra Bakrie