Surabaya - Sebanyak 38 Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) se Jawa Timur dikukuhkan. Selain itu, juga digelar menggelar musyawarah kerja wilayah (muskerwil) tahun 2023 untuk menjawab tantangan perekonomian ke depan.
"Hari ini kepengurusan 38 DPD Hebitren di seluruh Jawa Timur dikukuhkan. Diharapkan setelah pengukuhan ini, para pengurus dapat menjalin sinergi antar pesantren di bidang kemandirian ekonomi," ujar Ketua DPW Hebitren Jawa Timur KH Faiz AHZ, M.Fil di sela acara Musyawarah Kerja Wilayah (Muskeril) dan Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (DPD Hebitren Jawa Timur) di Surabaya, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Menikmati Nasi Krawu Khas Gresik Hj Suliha di Surabaya, Ini Lokasinya
Pengukuhan seluruh 38 DPD Hebitren Jawa Timur dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia, KH Abdul Hamid Wahid.
"Banyak tantangan di bidang perekonomian di waktu ke depan," ujarnya.
Berdirinya Hebitren tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) sejak Indonesia Syariah Ekonomi Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya. Setelah menjalani berbagai proses, pada momentum Kick Off ISEF ke 7 pada 7 Agustus 2020, Hebitren secara resmi dilaunching secara nasional dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Pangkoarmada II jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 TNI di Lapangan Makodam V/Brawijaya
Kepala Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini menerangkan, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan sekaligus menjadi wadah pencetak kader-kader penggerak ekonomi ummat dan memiliki peran strategis dalam menjaga keterkaitan antara dunia modern dengan keagamaan.
"Pesantren saat ini tidak hanya fokus pada bidang pendidikan saja, melainkan harus memiliki kemampuan dalam mengelola ekonomi dan bisnis untuk kesejahteraan pesantren maupun umat pada umumnya," tuturnya.
KH Hamid menambahkan, Hebitren bukan hanya menjadi wadah kepentingan ekonomi dan bisnis saja, namun menjadi wadah silaturrahmi dan bentuk kontribusi pondok pesantren dalam menjaga marwah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Kasrem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Upacara Peringatan HUT Ke-79 TNI
"Kami berpesan kepada seluruh Pondok Pesantren di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, saat ini tidak perlu lagi takut untuk maju. Saat ini kita tidak perlu lagi mengeluh akan kondisi keuangan pesantren," katanya.
"Mari bersama-sama bersinergi dalam wadah Hebitren untuk menjadikan seluruh pesantren di Indonesia mandiri secara finansial, mandiri secara ekonomi, mandiri secara bisnis," tutur KH Hamid.
Editor : Redaksi