Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.(Foto: Humas Pemkot Surabaya for mili.id)
Surabaya - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya, targetkan kemiskinan kota turun menjadi 2 persen di 2024. Prioritas menjadi salah satu faktor penting saat pengesahan (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) APBD Surabaya 2024.
Berdasarkan data, Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa, Maret 2022 hingga Maret 2023, angka kemiskinan sebesar 4,6 persen.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Koin Jagat Kerentanan Digital, Tingginya Angka Pengangguran
“Nah, kita mulai melakukan penyelesaian kemiskinan dengan padat karya itu di Juni sampai hari ini, makanya target kita di tahun 2024 nanti adalah di bawah 2 persen. InsyaAllah sampai Maret 2024, insyaAllah itu bisa tercapai, mohon doanya,” ungkap Wali Kota Eri Cahyadi di Rapat Paripurna, Jumat (11/10).
Sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur juga menjadi prioritas Pemkot Surabaya. Ia juga memastikan akan meneruskan sampai selesai, baik pembangunan jalan di Wiyung, Banyuurip, dan juga pembangunan underpass Dolog. “Kita juga prioritaskan penyelesaian rumah sakit di Surabaya,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan keberhasilan penetapan APBD Surabaya pada Hari Pahlawan itu berkat kekompakan dan kerja sama semua pihak.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikan, pendidikan dan kesehatan menjadi daftar teratas dalam pengalokasian anggaran pembangunan, dengan masing-masing di level 21 persen dari APBD 2024. DPRD Surabaya terus mengawal ketat terjaminnya akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.
Seperti penerapan zonasi sekolah, pemberian seragam gratis bagi pelajar tidak mampu, beasiswa pemuda tangguh untuk pelajar SMA/SMK dan perguruan tinggi. Juga pelayanan kesehatan yang terus berbenah, serta pembangunan rumah sakit tipe C di Jalan Ir. Soekarno.
Baca juga: 7 Pengunjung Tempat Hiburan Malam Surabaya yang Positif Narkoba Direhabilitasi
“Ada pula pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana lain. Seperti pavingisasi, perbaikan saluran air yang menekan ancaman banjir, lampu penerangan umum, perbaikan berbagai balai RW untuk mendekatkan layanan pada masyarakat, program pemberdayaan masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Adi menjelaskan program-program pembangunan Kota Surabaya yang disusun melalui masukan, saran dan gagasan dari berbagai representasi masyarakat di kampung-kampung, yang dihimpun melalui musyawarah pembangunan.
Tak lupa juga melalui penjaringan aspirasi masyarakat yang dilakukan 50 anggota DPRD.
Baca juga: Razia 3 Tempat Hiburan Malam Surabaya, Petugas Temukan 7 Orang Positif Narkoba
“Pembangunan menyentuh di semua wilayah Surabaya, menyentuh di semua lapisan masyarakat, melibatkan semua kampung dan pemukiman, serta mencakup sekian banyak urusan pemerintahan. Kita beruntung punya kekuatan APBD yang besar, yang ditopang sumber daya manusia yang bagus, sistem pelayanan yang terus berbenah, serta leadership yang hebat di semua tingkatan. Ditambah lagi, kemajuan Surabaya digerakkan oleh partisipasi masyarakat yang hebat dan luar biasa,” kata Adi.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga menaruh perhatian lewat berbagai upaya sistematis untuk mengentas kemiskinan, menekan angka pengangguran melalui program-program padat karya sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Sebagai kota besar, Surabaya tidak henti berbenah. Semakin maju kotanya, semakin sejahtera warganya,” tandasnya
Besaran APBD Surabaya 2024 yang disahkan melalui Rapat Paripurna ini sebanyak Rp 10,9 triliun atau Rp 10.984.338.989.794,00.
Editor : Aris S