Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Ekspor Perdana, Puluhan Ton Tepung Porang Probolinggo Tembus ke China

Ekspor Perdana, Puluhan Ton Tepung Porang Probolinggo Tembus ke China © mili.id

Sebelum menjadi tepung, porang terlebih dahulu harus melewati beberapa tahapan proses panjang.(foto: M Ahsan/mili.id)

Probolinggo - Ekspor puluhan ton tepung porang perdana ke Negara China dilakukan PT. Probolinggo Big Power. Pelepasan Ekspor Perdana Konjact Powder itu dilakukan Selasa (21/11/2023) di Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.

Pelepasan 2 kontainer berisi 50 ton itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten 2 Bidang Perekonomian Hasyim Asy'ari, lalu dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Direktur PT. Probolinggo Big Power, Nursiah disaksikan tamu undangan dan pegawai setempat.

Baca juga: Polres Probolinggo Kota Gelar Latihan Pra Operasi Keselamatan Semeru 2025

Potongan nasi tumpeng pertama kali diberikan oleh Direktur PT. Probolinggo Big Power kepada Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, kemudian diakhiri dengan pembacaan do'a serta santunan anak yatim dalam acara seremonial.

Sebelum menjadi tepung, porang terlebih dahulu harus melewati beberapa tahapan proses panjang. Mulai dari perendaman, pembersihan dari mesin olahan, hingga menjadi chip, lalu kurang lebih sekitar 4 sampai 5 jam barulah bisa menjadi tepung.

Direktur PT Probolinggo Big Power, Nursiah Amiruddin mengatakan, ekspor tepung porang ini merupakan perdana dilakukan. Hal itu dilakukan lantaran tanaman yang kebanyakan tumbuh di hutan tropis itu memiliki potensi besar.

"Jadi sistem yang kami lakukan selama ini yaitu pendekatan kepada para petani dan meyakinkan kepada mereka kalau potensi porang ini sangat besar. Tidak hanya itu, kita juga mendampingi mereka untuk mendapatkan umbi yang bagus," kata Nursiah.

Baca juga: Dua Rumah Tertimbun Tanah Longsor dan Jembatan Putus di Probolinggo

Selain itu, menurut Nursiah, pihaknya juga harus mengikuti protokol sesuai apa yang diharapkan pasar Tiongkok, salah satunya pengurusan desertasi lahan. Sehingga hal itu harus dipenuhi oleh pabrikannya, agar bisa bersaing di pasar Tiongkok.

"Karena banyak petani Porang kita yang masih awam, jadi kita fasilitasi itu semua. Sehingga untuk saat ini, kita sudah mempunyai lahan 400 haktare milik petani yang masuk kelompok kita di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sedangkan harganya saat ini Rp 3,500 perkilogram," pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean mengatakan, ekspor porang sejatinya sudah seringkali dilakukan. Namun, hal itu kembali lagi kepada marketnya yang tidak hanya di satu atau dua negara saja.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Polres Probolinggo Kota Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Masyarakat

"Hari ini, kita melihat ada peluang untuk melakukan ekspor tepung porang, kalau selama ini kita hanya melakukan ekspor dalam bentuk chip. Karena untuk menembus ke pasar di China itu tidak mudah, sehingga harus mematuhi protokol," ungkap Sahat.

Disisi lain, lanjut Sahat, pihaknya mengedukasi terhadap para pelaku usaha untuk melakukan ekspor dan salah satunya oleh PT. Probolinggo Big Power yang terpilih dengan harapan kedepannya tidak hanya tepung porang saja melainkan juga eskpor produk lainnya.

"Dari sini diharapkan, tidak hanya chip atau tepung porang saja yang diekspor, tapi juga produk olahan lainnya. Sehingga nantinya, kita bisa membangun pabrikan untuk produk makanan atau sebagainya. Karena di 2023, ekspor ini sudah dibuka jadi ini peluang bersama," tuturnya.

Editor : Aris S



Berita Terkait