Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Angin Segar dan Karya Otentik Sineas Muda di Festival Film Pendek Surabaya

Angin Segar dan Karya Otentik Sineas Muda di Festival Film Pendek Surabaya © mili.id

Lelelaila, Penulis Naskah KKN Desa Penari saat acara Masterclass: Menulis Skenario Ala Box Office di Balai Budaya Surabaya (Foto-foto: Shella/mili.id)

Surabaya - Festival Film Pendek Surabaya disebut bisa menjadi angin segar bagi film pendek karya anak Kota Pahlawan yang otentik, bila dikemas dengan baik.

Hal itu disampaikan Lelelaila, Penulis Skenario Film KKN Desa Penari saat mengisi acara Masterclass: Menulis Skenario Ala Box Office oleh Lelelaila yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata (Disbupora) Kota Surabaya.

Baca juga: Lokasi SIM Cak Bhabin dan Simling 12 Februari 2025 di Surabaya

Lelelaila mengatakan, cerita yang berasal lingkungan sekitar dan hanya ada di Surabaya akan menjadi otentik.

"Cerita yang sebenarnya dari samping kanan kiri rumah sendiri, abis itu kita mungkin gak liat di kota besar. Maksudnya, hanya ada di Surabaya yang banyak hal aku inget banget tahun lalu itu ada yang bercerita tentang pengayuh atau di kali itu getek, yang itu kan cuma ada di Surabaya. Jadi kita berharap bisa menemukan cerita itu otentik sekali dari tempat ini," papar sines bernama asli Laila Nurazizah tersebut, Sabtu, (25/11/2023).

Lelelaila menyampaikan, Festival Film Pendek Surabaya ini sekaligus menjadi perkenalan lintas budaya, yang barangkali dianggap biasa-biasa, serta melalui faktor kedekatan atau relatable, bisa memiliki daya tarik.

Kepala Bidang Pariwisata Disbudpora Kota Surabaya, Farah Andita RamdhaniKepala Bidang Pariwisata Disbudpora Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani

"Mungkin hal hal yang buat kalian itu biasa banget cerita kaya gini, tapi ternyata jangan-jangan karena cerita tersebut kalian sangat mengerti sekali, sangat dekat sekali. Jadi sebenernya sesuatu yang menarik buat orang lain, jadi jangan pernah takut bahwa cerita-cerita yang lo liat dari kanan kiri lo itu gak menarik. Jangan-jangan ketika itu dikemas dengan cara yang lo tau ini bikinnya ke arah mana, terus statementnya apa itu jadi menarik," terang dia.

Festival Film Pendek Surabaya sebelumnya diinisiasi untuk melihat potensi yang dimiliki para sineas muda di Kota Pahlawan.

Baca juga: Tipu Hingga Rp 171 miliar, 2 Petinggi Investasi Bodong PT GTI Dituntut 4 Tahun

Kepala Bidang Pariwisata Disbudpora Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani menjelaskan, konsep kali ini berkembang dari yang lalu sebagai pemetaan dari potensi teman-teman.

"Kami mau menayangkan karya-karya yang sudah ada dibuat temen-temen sineas Surabaya yang sifatnya indie. Jadi memang kita lihat dari yang sudah eksis, karya-karya yang pernah tampil itu seperti apa, di-screening kan untuk dipublikasikan sekaligus bagi kami adalah bagian dari pemetaan. Untuk bisa menentukan arah perkembangan selanjutnya seperti apa," jelas Farah.

Farah menyampaikan, terdapat 11 film yang lolos kurator diputar di Balai Budaya Kompleks Alun-alun Surabaya selama dua hari, mulai 25 sampai 26 November.

"Hari ini ada FFPS dan sore nanti akan ada The Sounds of Surabaya itu adalah rumahnya anak-anak musik, yang juga sama nah di atas film indie di bawah musik indie anak-anak Surabaya. Jadi memang kita adalah mengexposure, memberi exposure sebesar-besarnya, terhadap karya kerennya anak Surabaya," paparnya.

Baca juga: Dramatis, Evakuasi Teknisi PLN di Surabaya Tersengat Listrik Bertegangan Tinggi

Ia juga mengungkap alasan memilih Lelelaila sebagai pengisi Masterclass. Sebab Lelelaila memiliki background bagus dan tahun lalu menjadi tim juri lomba film pendek.

"Kenapa Mbak Lele? Yang pertama pasti profil, kemudian beliau juga punya background yang luar biasa dan banyak karya-karyanya beliau yang hits. Tahun lalu juga kesempatan salah satu tim juri kita, awal mulai kita launching FFPS beliau sudah ada di sana. Jadi sudah tau perjalanannya, paling tidak, paham dengan karakter anak-anak Surabaya, sehingga tahun ini kita hadirkan beliau ngisi Masterclass," tandasnya.

 

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait