Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Alumnus FISIP UNAIR Masuk Daftar 80 Pemimpin Strategis Dunia

Alumnus FISIP UNAIR Masuk Daftar 80 Pemimpin Strategis Dunia © mili.id

Yuliati

Mili.id - Yuliati Umrah Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) masuk dalam daftar 80 Pemimpin Strategis Dunia, berjajar dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam pengumuman yang dirilis Bureau of Educational and Cultural Affairs.

Yuliati telah lama dikenal sebagai seorang aktivis Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender, perlindungan dan pemberdayaan anak-anak. 

Baca juga: 3 Balita Tewas dalam Kebakaran Rumah di Kendari, 2 Korban Anak Kembar

Sehingga dipilih Pemerintah Amerika Serikat sebagai salah satu anggota International Visitor Leadership Program (IVLP).

“Pemerintah Amerika Serikat memilih Kedutaan dan Kontrol Konsulat memilih tokoh-tokoh yang dianggap sebagai pemimpin atau pemimpin alternatif di komunitas maupun institusi pemerintah. Saya mengikuti program ini (IVLP, Red) di tahun 2016 Bulan Februari sampai April,” jelasnya, Kamis (18/11).

Yuliati dijuluki ibu dari anak jalanan. Mulanya, pada tahun 1998, Yuliati bersama empat mahasiswa FISIP lain mendirikan organisasi sosial bernama Yayasan Arek Lintang (Alit) di Surabaya.

Hingga 23 tahun berlangsung, kini Alit telah memiliki delapan kantor cabang di delapan kabupaten/kota di tiga provinsi. Alit saat ini mendampingi lebih dari 1.400 anak. 

Namun, total ada lebih dari 10.000 anak sejak tahun 1998.“Program-program kami telah diakses oleh banyak masyarakat di seluruh Indonesia. 

Bahkan sejumlah lembaga donor dan lembaga internasional turut mengakses beberapa modul yang kami ciptakan,” timpalnya.

Baca juga: Ingin HP dan Tablet Murah Berkualitas, Intip Tipe Ini Yuk!

Program terbaru yang digagas Dewa Dewi Rama Daya, singkatan dari desa wisata agro desa wisata industri ramah anak dan berkebudayaan. 

Program itu selain mendukung Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Pemulihan Ekonomi sekaligus menggemakan bahwa industri pariwisata harus tetap ramah anak. 

Dikatakan, program itu telah berjalan dan memasuki 12 desa di 3 Provinsi.

Dua tahun lagi, genap 25 tahun perjuangan Yuliati bersama Alit. Ia berharap dapat menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Eksekutif dan segera pensiun.

Baca juga: Kakanwil Kemenkum Jatim Tegaskan Pentingnya Bantuan Hukum Berkualitas

Kendati begitu, ia ingin terus mengembangkan diri di dunia edukasi.

Atas kerja kerasnya, sederet penghargaan berangsur-angsur ia terima. Salah satunya, gelar Entrepreneurof the Year oleh Ernst & Youngyang tersemat padanya 2012 lalu.

Yuliati juga pernah didapuk sebagai salah satu dari dua alumni Indonesia terbaik IVLP pada 2020.

“Saya juga turut menyumbangkan dua pasal dalam perumusan InternationalChild Protection Law yang diinisiasi oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat pada 2005 dan 2010. Terutama mengenai perlindungan anak-anak dari pekerja-pekerja domestik,” tuturnya.

Editor : Redaksi



Berita Terkait