Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Program WMK Dorong Mahasiswa Se-Tapal Kuda Berwirausaha

Program WMK Dorong Mahasiswa Se-Tapal Kuda Berwirausaha © mili.id

Pengunjung mendatangi lokasi pameran WMK.(Foto:M Atta/mili.id)

Jember - Sebanyak 325 mahasiswa se-Tapal Kuda ikut dalam program Wirausaha Merdeka (WMK) di Jember. Ratusan mahasiswa itu mengasah kemampuan di bidang kewirausahaan, dan mengikuti pameran produk di Mall Roxy Jember, Selasa (19/12/2023).

Diketahui dalam kegiatan pameran yang dilakukan, ratusan mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta itu, terbagi menjadi 32 kelompok.

Baca juga: Dikabarkan Hilang, Pria Jember Tewas Dalam Sumur

Dalam pemeran itu mempromosikan produk berupa makanan, minuman, karya seni sebagai bagiam dari kegiatan perkuliahan. Dengan harapan, ratusan mahasiswa itu punya kecakapan lebih di bidang kewirausahaan.

 Pengunjung mendatangi lokasi pameran WMK.(Foto:M Atta/mili.id) Pengunjung mendatangi lokasi pameran WMK.(Foto:M Atta/mili.id)

"Untuk kegiatan hari ini, adalah puncak dari pembinaan yang sudah dijalani selama kurang lebih 3 bulan. Sejak September 2023 kemarin. Jadi tahapannya, selama satu bulan diawali dengan teori tentang kewirausahaan, kemudian diterjunkan ke tempat-tempat usaha yang ada di Jember," kata Ketua Program Wirausaha Merdeka (WMK) Tapal Kuda, Niken Widya Palupi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Dalam proses yang disebut magang itu, lanjut Niken, setelah melewati masa magang dan menerima teori tentang kewirausahaan. Dilanjutkan dengan menjalankan kewajiban untuk memproduksi barang dan jasa untuk bisa dijual.

“Para peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi langsung praktik. Mereka dimentori oleh pengusaha yang menjadi mitra dan dosen pembimbing,” sambungnya.

Dari kegiatan yang dilalui, kata Perempuan yang juga Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej) itu, tidak mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus masing-masing.

"Namun dari kegiatan yang diikuti ini, dikonversikan menjadi mata kuliah sebanyak 20 SKS. Dengan puncaknya hari ini, para peserta mempresentasikan di depan evaluator hasil produk yang diolah, dipresentasikan selanjutnya itu menjadi nilai mata kuliah," ulasnya.

Lebih lanjut Niken menjelaskan, adanya giat atau program WMK ini. Sesuai arahan Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 2 Tahun 2022.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan dalam Sawah di Jember

"Yakni seluruh komponen bangsa diharapkan turut berkontribusi dalam mewujudkan target satu juta wirausaha baru pada tahun 2024 mendatang," ulasnya.

Tapi, kata Niken, dari kegiatan ini. Pihaknya belum bisa memastikan mahasiswa yang menjadi peserta WMK Tapal Kuda melanjutkan wirausaha mereka yang sudah dibentuk.

“Targetnya tidak bisa dilihat dalam waktu dekat, kalau hanya nilai mata kuliah bisa. Tetapi apakah mereka terus melanjutkan wirausaha yang telah mereka bangun, kita tidak bisa memastikan. Karena mereka membentuk kelompok usaha, bukan individu,” ujarnya.

Kendati demikian, setidaknya para peserta WMK Tapal Kuda sudah memiliki mental wirausaha. Terbukti, sebagian dari mereka sudah menjual produk mereka melalui media sosial.

Barang yang mereka produksi juga diminati oleh pembeli. Sebab, selain unik, produk makanan dan minuman bebas dari bahan pengawet dan bahan kimia.

Baca juga: Bupati Jember Hendy Siswanto Dirawat di Rumah Sakit

"Tapi dari giat ini, kami juga ingatkan. Seluruh peserta juga dilarang menjiplak produk kelompok wirausaha tertentu. Meskipun itu hasil karya mereka, namun produksi mereka hanya sekadar prototipe, karena belum mengantongi izin edar dari pemerintah," ujarnya.

Lebih jauh Niken juga menyampaikan, pihaknya berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui Program WMK Tapal Kuda tersebut dilanjutkan di perguruan tinggi masing-masing. Sehingga mereka mencoba membuka usaha bukan hanya karena mengikuti program tersebut.

Sebab, Niken melihat banyak pemuda yang memulai usaha karena gabut setelah tidak lulus mengikuti seleksi CPNS, sehingga tidak serius. Padahal iklim yang cocok sampai saat ini adalah dengan membuka wirausaha.

“Produk makanan dan minuman yang diproduksi peserta dipastikan aman dan menyehatkan. Sebab, tidak diperbolehkan mencampur bahan pengawet dan bahan kimia. Larangan itu diterapkan karena mereka belum mendapatkan pengetahuan cara mengatur dosis yang tepat,” pungkasnya.

Editor : Aris S



Berita Terkait