Situbondo Klaim Angka Stunting Turun Hingga 5,5 Persen di Tahun 2023

© mili.id

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Situbondo drg Dina Fitrya. (Fatur Bari/Mili.id)

Situbondo - Angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak di Kabupaten Situbondo diklaim berhasil ditekan hingga turun mencapai 5,5 persen. Pada tahun sebelumnya angka stunting di Kabupaten Situbondo sebesar 7,08 persen.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Kantor Dinkes Kabupaten Situbondo drg Dina Fitrya mengklaim jika sesuai dengan data di bulan timbang angka stunting turun hingga mencapai 5,5 persen.

"Meski demikian, kami masih menunggu hasil rilis dari survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, untuk memastikan angka stunting di Kabupaten Situbondo," kata Dina Fitrya, Sabtu (27/1/2024).

Menurut dia, sesuai hasil bulan timbang tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Situbondo sudah dibawah target nasional, yakni bawah 14 persen.

"Namun, untuk memastikan angka stunting di Situbondo, kami masih menunggu hasil survei yang diperkirakan turun pada akhir bulan Februari tahun 2024 ini," bebernya.

Dina menjelaskan, SKI merupakan kegiatan riset kesehatan dasar. Tujuannya, untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

"Semestinya awal tahun 2024 ini sudah dirilis oleh SKI, oleh karena itu kami juga masih menunggu rilis resmi dari survei kesehatan Indonesia," ungkapnya.

Lebih jauh Dina menegaskan, ada tiga faktor yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni pola asuh, kemiskinan, dan penyakit bawaan bayi.

"Maka dari itu, Ini bukan hanya menjadi kerja Dinas Kesehatan, namun juga organisasi perangkat daerah atau OPD terkait lainnya seperti Dinas Sosial, DP3AP2KB Situbondo," katanya.

Dina menambahkan, menurunkan angka stunting di Kabupaten Situbondo, pihaknya telah memberikan makanan tambahan bagi balita melalui posyandu dan lembaga pendidikan, selama 90 hari berturut-turut.

"Kami menghimbau dan mengharapkan kepada masyarakat agar membiasakan makan makanan bergizi setelah pemberian makanan tambahan yang kami berikan, jadi jangan sampai berhenti," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait