Ribuan Guru Geruduk Acara PB PGRI dan Jatim di Jember

© mili.id

Aksi damai pengurus dan anggota PGRI Jember (Foto: Hatta/mili.id)

Jember - Ribuan guru anggota dan pengurus PGRI Jember menggeruduk acara Pengurus Besar (PB) PGRI dan Jatim di Aston Hotel setempat, Minggu (5/5/2024).

Aksi damai itu sebagai bentuk protes PGRI Jember di tengah konflik kepengurusan PB, yang saat ini terjadi dualisme kepemimpinan.

Di mana PB PGRI Pimpinan Unifah Rosyidi, dengan PB PGRI Pimpinan Teguh Sumarno sedang bersengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Jakarta.

Ketua PGRI Jember, Supriyono menyebut, selain persoalan dualisme kepemimpinan di PB PGRI, aksi ini merupakan buntut munculnya SK Pembekuan Pengurus PGRI Jember, yang diterbitkan PB di tengah konflik dualisme.

"Tiba-tiba muncul SK di medsos. Intinya membekukan PGRI Jember. Kita sudah 4 tahun. Konfercab sudah ketiga, kita juga bayar iuran. Tapi dianggap kita tidak menggerakkan organisasi, dan katanya tidak bayar iuran," beber Supriyono.

Menurutnya, acara PB PGRI pimpina Unifah dan Jatim di Jember dikemas dalam bentuk halal bihalal, serta tidak melibatkan PGRI Jember.

"Padahal masih bersengketa di PTUN. Kita juga telah legowo menunggu sampai ada keputusan hukum yang inkrah. Siapapun yang menang dari proses hukum itu, kita akan berkiblat," tegas Supriyono.

Aksi damai ini melibatkan pengurus dan anggota PGRI Jember, termasuk guru dan tenaga honorer, serta P3K, dengan jumlah sekitar 2.000 orang.

Aksi damai pengurus dan anggota PGRI JemberAksi damai pengurus dan anggota PGRI Jember

"Lewat demo ini, kita sampaikan bahwa Jember tidak sama dengan kabupaten lain. Maka dari itu, kita menolak apapun yang dilakukan Bu Unifah yang sedang berkonflik. Apalagi masih dalam proses hukum," tambahnya.

Lewat aksi unjuk rasa damai yang dilakukan, lebih lanjut kata Supriyono, juga sebagai bentuk menunjukkan komitmen pengurus PGRI Jember.

"Tadi kita juga menggelar aksi di depan Unipar (Universitas Argopuro), yang menjadi panitia acara halal bihalal PB PGRI versi Bu Unifah ini," beber Supriyono.

Sementara Rektor Unipar, Basuki Hadi Prayogo menjawab normatif terkait aksi PGRI Jember tersebut.

"Kami datang sebagai undangan, dan wajib memberi pertolongan. Kemudian ini adalah acara PGRI Jatim, bukan acara Unipar. PGRI Jatim minta bantuan kepada kami untuk tempat acara halal bi halal, minta snack, konsumsi dan lainnya. Namanya saudara, kami bantu itu saja," ungkap Basuki.

Terkait konflik di PB PGRI dan pembekuan pengurus PGRI Jember, Basuki mengaku tidak tahu.

Sedangkan Ketua PB PGRI, Unifah Rosyidi mengaku datang ke Jember sebagai tamu undangan.

"Saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya halal bihalal," ujar Unifah.

Setelah Unifah masuk ke lokasi acara, awak media tidak diperbolehkan meliput acara tersebut.

"Maaf, selain anggota PGRI dilarang masuk," ucap pria tinggi besar, diduga keamanan acara itu.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait