Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Cegah Propaganda radikalisme, BNPT Lakukan Kontra Narasi

Cegah Propaganda radikalisme, BNPT Lakukan Kontra Narasi © mili.id

Kepala BNPT Boy Rafli saat bertemu Kemenpan RB Tjahjo Kumolo

Mili.id - Gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia masih  perlu diwaspadai, utamanya propaganda di jejaring media sosial 

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) fokus melakukan kegiatan pencegahan terhadap propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya. 

Baca juga: 27 April 22 Tahun Lalu Bandara Soekarno-Hatta di Teror Bom

Pencegahan dilakukan dengan cara melakukan kontra propaganda dan kontra narasi melalui diseminasi konten digital di platform media sosial. 

Yakni dengan konten - konten yang berisi penguatan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, Pancasila, UUD-45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 

"Kontra narasi bagian dari kontra propaganda dan bagian dari deradikalisasi melalui dunia maya. Konten kebangsaan ini kita viralkan. Penguatan nilai-nilai luhur bangsa ini merupakan vaksin radikalisme dan terorisme," kata Boy Rafli saat bertemu dengan Mentri Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo di Kantor Kemenpan RB Jakarta, dikutip Sabtu (15/1).  

Boy juga memaparkan program WARUNG (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan) NKRI. 

Dikatakan, program ini telah dilaksanakan dan didirikan di sejumlah daerah seperti di Solo, Surabaya, dan Malang. Warung NKRI ini berada di dalam area Stasiun Kereta Api Indonesia (KAI). 

Baca juga: 5 Napi Terorisme di Lapas Porong Ikrar Setia Pada NKRI

Tidak hanya Warung NKRI, pihak nya juga memaparkan Program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN), yang mana program ini merupakan bagian dari deradikalisasi berbasis kesejahteraan.

Rencananya akan didirikan di lima daerah prioritas yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB dan Sulawesi Tengah. 

Boy Rafli juga menjelaskan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melibatkan semua unsur lembaga pemerintahan. 

Baca juga: 31 Desember 22 Tahun Lalu, Jelang Pergantian Tahun Diwarnai Ledakan Bom di Indonesia

Hal ini merupakan bentuk sinergitas dan kehadiran Negara dalam upaya bersama penanggulangan terorisme. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pan RB mengatakan penanggulangan terorisme merupakan tantangan bangsa dimana semua pihak harus bahu membahu. 

Di samping itu, Tjahjo juga menyatakan kesiapannya mendukung program pencegahan radikalisme dan terorisme BNPT. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait