Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Aksi Toleransi Beragama Pelajar dan Guru di Jepang yang Mengharukan

Aksi Toleransi Beragama Pelajar dan Guru di Jepang yang Mengharukan © mili.id

Aksi toleransi beragama pelajar dan guru di Jepang (Foto: Tangkapan Layar YouTube Jepang-Indonesia Family)

Surabaya - Video aksi para pelajar dan guru di Jepang berkerumun menutupi siswi muslim saat hijabnya dibuka ketika pingsan, viral di media sosial. 

Video itu diunggah akun YouTube Jepang-Indonesia Family, dengan judul: "Hidup minoritas memang tak mudah tapi itu tergantung....???".  Video itu membuat warganet tersentuh hatinya saat melihat kentalnya toleransi di Jepang.

Baca juga: Ketika Pelajar Surabaya Terlibat Tawuran Digembleng Disiplin di Kampung Anak Negeri

Sejak pertama kali video diunggah pada Jumat (15/6/2023), video tersebut sudah ditonton 124 ribu kali, dengan 1,2 ribu komentar, serta 7,1 mentions suka.

One Panlama salah satu akun berkomentar bahwa aksi toleransi pelajar dan guru dalam video tersebut membuatnya salut.

"Salut. Begitu besar toleransi orang Jepang terhadap orang Islam. Kepribadian yang melebihi muslimah terhadap muslimah masa kini sungguh terharu," tulis One Panlama dalam kolom komentar. 

Sementara pemilik Channel YouTube Jepang - Indonesia Family, Tamu mengatakan, siswi di dalam video itu adalah putri sulungnya bernama Ria. 

"Saya yang merekam sendiri. Hari itu kebetulan hari Festival Olahraga Sekolah di Jepang, atau Undokai," ujar Tamu saat dikonfirmasi mili.id, Minggu (18/6/2023). 

Menurut Tamu, Ria yang seorang diri berhijab di antara teman-temannya di SMP itu tiba tiba pingsan, dan membuat hatinya merasa kacau.

"Saya yang mengetahui hal itu, saya kelabakan mendapati anak saya pingsan. Tidak bisa berbuat banyak, sebab terdapat peraturan, wali yang hadir tidak boleh interaksi dengan siswa," jelasnya.

Baca juga: Pelajar SMA di Jember Diduga Jadi Korban Bullying, Orangtua Lapor Polisi

Meski demikian, Tamu yang merupakan warga asli dari Lombok, Indonesia itu bersyukur ketika melihat aksi guru dan tema-teman Ria tersebut. 

"Mengkhawatirkan Ria. Saya kaget dan terharu sampai tak tahan air mata, karena sampai segitu paham dan toleransinya guru - guru dan siswi terhadap muslimah yang berhijab,"  ungkap Tamu. 

Seketika melihat anaknya dengan istimewa oleh guru dan teman-temannya yang beragama non muslim di Jepang, Tamu sangat terharu. Sikap toleransi yang begitu dalam ini adalah hal baru yang ia dapatkan di Jepang. 

"Mereka teman Ria dan guru wanita bergegas membuat lingkaran menutupi Ria yang saat itu diberikan pertolongan pertama ketika hijabnya dibuka. Sementara guru pria kompak memberitahukan kameraman agar tidak ambil gambar atau foto," tambahnya.

Baca juga: Puluhan Tahun Mengabdi, Cerita Guru di Situbondo Diangkat PPPK Diusia 56 Tahun

Sebagai informasi, Tamu menikah dengan Ais, wanita asal Jepang hingga dikaruniai empat orang anak. Dan saat ini keluarga kecilnya itu tinggal menetap di Jepang. Sementara Ria, adalah anak keempatnya. 

 

Reporter: Rama Indra 

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait