Surabaya - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. (H.C) H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., hadir memberikan orasi ilmiah di hadapan 2.088 wisudawan dalam gelaran Wisuda ke-107 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (18/9/2023).
Pada kesempatan itu, Cak Imin sapaan akrabnya memotivasi para wisudawan agar tidak berhenti belajar dan terus memberikan kontribusi terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara. Terlebih lulusan sekarang yang telah melewati berbagai masa sulit seperti pandemi sehingga dapat dikatakan sebagai proses pematangan kompetensi termasuk beradaptasi dengan kemajuan kompetensi digital.
Baca juga: Mahasiswa PPG Unesa Kembangkan Aplikasi Pembelajaran Matematika Berbasis AR, Apa Itu?
"Di sisi lain, masa sulit ini membuat kita terus peduli terhadap lingkungan hidup dan keadaan kelanjutan bangsa ini. Selain itu, juga mengajarkan peran penting sains dan teknologi serta kaidah ilmiah dalam mengatasi persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara," bebernya.
Dia melanjutkan kesulitan pula yang mendorong masyarakat dan bangsa untuk terus menumbuhkan sense of crisis, urgensi to solve the crisis, sehingga semuanya bisa menjawab persoalan, baik skala personal, nasional maupun global.
"Berbagai masa sulit dan proses itulah yang perlu disyukuri, sehingga wisudawan kali ini istimewa dan ini tentu potensi agar kemajuan, keberlanjutan dan kepekaan serta kemampuan kita to solve the problem dalam persoalan bangsa dan dunia. Ini bisa menjadi modal bagi seluruh wisudawan dan bangsa kita pada umumnya," ucapnya.
Cak Imin, juga memaparkan sejumlah tantangan konteks global yang dihadapi lulusan perguruan tinggi sekarang seperti krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial. Akibat perang dan keterpurukan ekonomi dunia berdampak langsung pada kehidupan dan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
"Tantangan lain seperti disrupsi zaman, dekadensi moral, kesehatan mental, hingga keadaan yang tidak berkeadilan, membutuhkan kesungguhan dan keseriusan untuk tidak lelah dalam melakukan perbaikan dalam penyempurnaan pembangunan nasional sehingga kehidupan Indonesia terus maju dan tumbuh," ungkapnya.
Dia mendorong kepada semua pihak, untuk terus melahirkan pendidikan yang maju dan merata yang mendorong terbentuknya manusia unggul dan berdaya secara lahir maupun batin.
"Pendidikan yang unggul untuk melahirkan masyarakat yang madani, yaitu masyarakat yang mampu menjadi bangsa yang berorientasi pada keadilan, kebinekaan dan persatuan," urainya.
Baca juga: Direktur Humas Unesa Dinobatkan jadi Kartini Humas Indonesia 2024
Pendidikan madani mengingatkan Cak Imin pada salah satu buku yang ditulis pendidik sekaligus pakar pendidikan kenamaan, Paulo Freire. Dalam buku itu, kata Cak Imin, pendidikan harus membebaskan, bukan memberikan belenggu.
Pendidikan juga harus menjadikan seluruh pelajar termasuk mahasiswa bukan objek tetapi, sebagai subyek yang aktif dan kreatif. Mahasiswa bukan saja menghafal konsep, ide dan rumus, melainkan wisudawan kali ini benar-benar menjadi agen perubahan yang memiliki kesadaran terhadap dunia dan sekelilingnya.
"Kami harapkan lulusan memiliki profil itu, yang memiliki kesadaran untuk membentuk masyarakat. Melahirkan dan membangun masyarakat madani yang akan membawa bangsa yang berkeadilan dan berkelanjutan. Ini kita wujudkan lewat transformasi mensuskeskan pendidikan dari masa usia dini, ibu-ibu hingga lansia," pungkas Cak Imin.
Dalam gelaran wisuda kali ini, UNESA mengusung tema 'Inovatif, Solutif, dan Kolaboratif untuk Indonesia Maju Harmoni'. Rektor UNESA, Nurhasan sangat yakin bahwa lulusannya sudah memiliki bekal keilmuan dan kompetensi yang mumpuni, sehingga siap memasuki kampus kehidupan maupun dunia usaha dan industri (dudi).
Baca juga: Unesa Dirikan Kampus 5 di Magetan, Dampak Ekonomi Masyarakat Sudah Kelihatan
"Seiring semakin kuat dan berkualitasnya MBKM di tiap fakultas dan prodi, lulusan kami siap memasuki dunia kerja dan industri. Untuk para lulusan, selamat menempuh babak baru, buat perubahan, lahirkan inovasi dan berikan kontribusi terbaik untuk masyarakat dan negara," ucapnya.
Cak Hasan menambahkan, ada yang spesial dalam gelaran wisuda kali ini, yang mana mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa juga ikut merayakan kelulusannya. Ini merupakan wisuda dan lulusan perdana program RPL Desa atas kerja sama Kemendes PDTT, UNESA dan Pemkab Bojonegoro.
Program RPL Desa, lanjut Cak Hasan, diikuti para perangkat dan penggerak desa se-Kabupaten Bojonegoro. Tujuannya untuk meningkatkan kualifikasi dan kualitas SDM desa sebagai lokomotif transformasi menuju desa yang maju dan mandiri.
"Peserta RPL ini luar biasa komitmennya dan bisa lulus tepat waktu, 2 tahun. Mereka yang ikut ini paling tidak harus punya pengalaman kerja minimal 5 tahun di desanya dan harus memenuhi syarat lainnya. Ini program khusus, tetapi gelarnya sama dengan reguler," kata Cak Hasan.
Editor : Redaksi