Reni Astuti bersama JS, Ali Muhajyin dan jajaran Polrestabes Surabaya
Mili.id - Komitmen Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Surabaya melakukan pendampingan terhadap keluarga korban kasus kekerasan di SMPN 49 Surabaya berakhir indah.
Pada Jumat (4/2) publik pendidikan Kota Pahlawan disuguhkan tontonan yang menyejukkan hati. Pasalnya, dengan kebesaran jiwanya, Ali Muhjayin selaku ayah dari MR mencabut pelaporannya kepada JS di Polrestabes Surabaya.
Baca juga: PPN Naik 12 Persen untuk Barang Mewah, Reni Astuti: Beri Keadilan buat Rakyat
"Dengan pertimbangan yang terbaik, tanpa tekanan dari siapapun, dan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Saya telah memaafkan Pak JS dan mencabut laporan tersebut," ungkapnya.
"Kami sekeluarga memaafkan beliau dan tetap menganggap Pak JS sebagai guru dan orang tua bagi anak saya di sekolah," imbuhnya sepenuh hati.
JS yang mendengar ucapan tersebut tidak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk Ali Muhjayin. Berkali-kali ucapan permintaan maaf disampaikan guru olahraga itu.
Sementara Reni yang mendampingi juga tampak meneteskan air matanya.
Baca juga: Pelajar SMK di Malang Diduga Jadi Korban Kekerasan Guru
"Pak Ali dan Pak JS adalah sama-sama warga Surabaya. Sama-sama orang tua dan guru bagi anak-anak Surabaya. Hari ini saya banyak belajar dari sosok keduanya. Pak Ali yang sangat besar jiwanya dan Pak JS yang siap menanggung segala konsekuensi sosial dan sanksi kepegawaian," ujar Reni.
Pihaknya kemudian mengapresiasi kinerja Polrestabes Surabaya yang telah menangani kasus ini secara profesional dan mengedepankan restorasi keadilan.
"Apresiasi juga saya sampaikan untuk Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya yang sigap merespons kejadian ini dengan baik. Juga kepada semua masyarakat, guru, dan orang tua yang telah memberi perhatian penuh," katanya.
Baca juga: DPRD Kota Surabaya Gelar Santunan 100 Anak Panti Asuhan
Legislator perempuan asal fraksi PKS itu yakin, Kota Pahlawan sebagai Kota Layak Anak mampu melakukan berbagai penguatan dari segi ketahanan keluarga, lingkungan, dan sekolah yang ramah anak.
Meski proses hukum di Polrestabes Surabaya resmi berhenti, Reni selaku Wakil Ketua DPRD Surabaya memastikan JS guru olahraga di SMPN 49 Surabaya yang berstatus PNS akan tetap dijatuhi sanksi kepegawaian sebagaimana aturan yang berlaku.
"Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Pembelajaran juga buat kita semua. Semoga tidak terulang lagi," tutupnya.
Editor : Redaksi