Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Meneguk Segarnya Dawet Beraroma Khas Daun Kelor Karya Ibu-ibu PKK Kota Mojokerto

Meneguk Segarnya Dawet Beraroma Khas Daun Kelor Karya Ibu-ibu PKK Kota Mojokerto © mili.id

Oemi menunjukkan dawet daun kelor (Foto: Nana/mili.id)

Mojokerto, mili.id - Berikut tangan kreatif ibu-ibu PKK Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto membuat dawet daun kelor.

Sekretaris PKK Pulorejo, Oemi Sri Wahyuni membeberkan, pembuatan dawet kelor bermula dari keinginan ibu-ibu untuk mempunyai produk unggulan. Sebab, Pulorejo telah menyandang status kelurahan mandiri.

Baca juga: Komplotan Pencuri Beraksi di Kota Mojokerto, Sikat Motor Trail dan Beat

Apalagi selama ini sudah memproduksi olahan makanan berbahan baku kelor.

"Dari Tim PKK mengusulkan membuat minuman. Karena orang paling suka dengan minuman. Di situlah tercetus bikin minuman dari daun kelor," tutur Oemi, Senin (21/4/2025).

Oemi mengaku, sebagai tanaman tropis daun kelor memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung mengandung nutrisi.

Mulai dari protein, kalori, zat besi, hingga vitamin B dan C. Tak hanya itu, daun kelor juga kaya akan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

"Jadi daun kelor ini bagus untuk kekebelan tubuh dan bagus untuk penurunan stunting balita serta dan kesehatan ibu hamil," bebernya.

Dilihat sekilas, sajian dawet kelor yang dibuatnya sama persis dengan dawet ayu khas Banjarnegara. Berisi olahan tepung beras berwarna hijau yang dibentuk dengan saringan dan kuah santan bercampur gula aren.

Cita rasa daun kelor yang khas berpadu dengan daun pandan baru terasa setelah menikmatinya.

Oemi membeberkan cara membuat dawet daun kelor sama seperti dawet lainnya. Dawet dihasilkan dari campuran tepung tapioka dan tepung beras.

Adonan ini kemudian dicampur dengan campuran daun pandan dan kelor sudah diblender untuk kemudian direbus.

Baca juga: Belasan Debt Collector dan Preman di Kota Mojokerto Digaruk Polisi

Proses perebusan di atas kompor dengan api sedang. Jika sudah mengental dan warna berubah hijau mengkilat tandanya sudah jadi.

"Api kompor tidak boleh dinyalakan dulu sebelum adonan diaduk. Sebab, kalau api dinyalakan tidak bisa bercampur," ujarnya.

Selanjutnya, adonan disaring menggunakan cetakan dawet yang dibawahnya berisi air es. Setelah itu siap disajikan dengan kuah santan dan gula aren.

Lumrahnya, lanjutnya Oemi, dawet juga ditambah irisan nangka. Namun ia memilih tidak menggunakannya karena khawatir merusak aroma dan cita rasa dari kelor.

"Perbedaan dengan dawet yang lain ini keunikannya dari aroma khas daun kelor. Makannya kita tidak pakai nangka karena otomatis aromanya hilang," tandasnya.

Baca juga: Kapolres Mojokerto Kota Larang Pelajar Konvoi Kelulusan: Rayakan dengan Cara Baik

Inovasi ini mendapat sambutan baik dari masyarakat sekitar. Meski mulanya menurut Oemi banyak yang heran.

"Awal-awalnya orang heran kok daun kelor dibuat dawet. Begitu merasakan bilang unik, ada aroma kelornya," ujarnya.

Selama ini, ia dan anggota TP PKK Pulorejo baru membuat dawet kelor jika ada pesanan.

Mayoritas pesanan datang dari pemerintah ketika ada kegiatan. Satu botol es dawet kelor ini dibanderol Rp 5ribu.

"Setiap bulan ada kegiatan, baik dari internal maupun kelurahan. Satu kali order bisa 50 porsi. Hasil dari jualan es dawet kelor ini lumayan untuk kas TP PKK Pulorejo," pungkas Oemi.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait